Review kelompok 5
Pengertian Etika Bisnis
Pengertian Etika Bisnis
Menurut Dr. H. Budi Untung adalah pengetahuan tentang tata cara ideal
pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang
berlaku secara universal dan secara ekonomi atau sosial. Penerapan norma dan
moralitas ini menunjang maksud dan tujuan kegiatan dalam bisnis. Dalam
penerapan etika bisnis, maka bisnis mesti mempertimbangkan unsur norma dan
moralitas yang berlaku di dalam masyarakat. Di samping itu etika bisnis dapat
digerakkan dan dimunculkan dalam perusahaan sendiri karena memiliki relevansi
yang kuat dengan profesionalisme bisnis
Definisi Etika dan
Bisnis
Etika
Ethos adalah salah satu
kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern persis dalam bentuk
seperti yang dipakai oleh bahasa aslinya dulu. Sepintas lalu, kata ethos
merupakan asal usul dari kata etika dan etis. Dalam bahasa modern, ethos
menunjukkan ciri-ciri, pandangan, nilai yang menandai suatu kelompok. Dalam
Concise Oxford Dictionary (1974) ethos disifatkan sebagai characteristic spirit
of community, people or system, suasana khas yang menandai suatu kelompok,
bangsa atau sistem.
Bisnis
Bisnis termasuk kata
yang sering digunakan orang, Hughes dan Kapoor seperti dikutip oleh Buchari
Alma menjelaskan bahwa bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang
terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan
keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Etika Bisnis dapat
menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan
menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan
dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.
Tiga pendekatan dasar
dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :
Utilitarian
Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh
karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat
memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak
membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
Individual Rights
Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar
yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus
dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak
orang lain.
Justice Approach :
para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam
memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara
kelompok.
Etika moral, hukum dan
agama
Pengertian Moral
Pada prinsipnya moral
merupakan alat penuntun, pedoman sekaligus alat kontrol yang paling ampuh dalam
mengarahkan kehidupan manusia. Seorang manusia yang tidak memfungsikan dengan
sempurna moral yang telah ada dalam diri manusia tepatnya berada dalam hati,
maka manusia tersebut akan menjadi manusia yang akan selalu melakukan perbuatan-
perbuatan atau tindakan- tindakan yang sesat. Dengan demikian manusia tersebut
tellah merendahkan martabatnya sendiri.
Pengertian Hukum
Hukum dalam arti para
petugas adalah orang atau masyarakat melihat hukum dalam wujud para petugas
yang berusaha menegakkan atau mengamankan hukum. para petugas yang berseragam,
dan bisa bertindak terhadap orang–orang yang melakukan tindakan–tindakan
yang warga masyarakat.
Pengertian Agama
Agama merupakan
realitas yang berada di sekeliling manusia. Masing–masing manusia memiliki
kepercayaan tersendiri akan agama yang diangapnya sebagai sebuah kebenaran.
Agama yang telah menjadi dasar manusia ini tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan sosial manusia tersebut
Klasifikasi Etika
Menurut buku yang
berjudul “Hukum dan Etika Bisnis” karangan Dr. H. Budi Untung, S.H., M.M, etika
dapat diklasifikasikan menjadi :
Etika Deskriptif
Etika deskriptif yaitu
etika di mana objek yang dinilai adalah sikap dan perilaku manusia dalam
mengejar tujuan hidupnya sebagaimana adanya. Nilai dan pola perilaku manusia
sebagaimana adanya ini tercemin pada situasi dan kondisi yang telah membudaya
di masyarakat secara turun-temurun.
Etika Normatif
Etika normatif yaitu
sikap dan perilaku manusia atau masyarakat sesuai dengan norma dan moralitas
yang ideal. Etika ini secara umum dinilai memenuhi tuntutan dan perkembangan
dinamika serta kondisi masyarakat. Adanya tuntutan yang menjadi avuan bagi
masyarakat umum atau semua pihak dalam menjalankan kehidupannya.
Etika Deontologi
Etika deontologi yaitu
etika yang dilaksanakan dengan dorongan oleh kewajiban untuk berbuat baik
terhadap orang atau pihak lain dari pelaku kehidupan. Bukan hanya dilihat dari
akibat dan tujuan yang ditimbulakan oleh sesuatu kegiatan atau aktivitas,
tetapi dari sesuatu aktivitas yang dilaksanakan karena ingin berbuat kebaikan
terhadap masyarakat atau pihak lain.
Etika Teleologi
Etika Teleologi adalah
etika yang diukur dari apa tujuan yang dicapai oleh para pelaku kegiatan.
Aktivitas akan dinilai baik jika bertujuan baik. Artinya sesuatu yang dicapai
adalah sesuatu yang baik dan mempunyai akibat yang baik. Baik ditinjau dari
kepentingan pihak yang terkait, maupun dilihat dari kepentingan semua pihak.
Egoisme
Egoisme yaitu etika
yang baik menurut pelaku saja, sedangkan bagi yang lain mungkin tidak baik.
Seseorang tidak mempunyai kewajiban moral selain untuk menjalankan apa yang
paling baik bagi kita sendiri. Jadi, menurut egoisme etis, seseorang tidak
mempunyai kewajiban alami terhadap orang lain. Meski mementingkan diri sendiri,
bukan berarti egoisme etis menafikan tindakan menolong. Mereka yang egoisme
etis tetap saja menolong orang lain, asal kepentingan diri itu bertautan dengan
kepentingan orang lain. Atau menolong yang lain merupakan tindakan efektif
untuk menciptrakan keuntungan bagi diri sendiri. Menolong di sini adalah
tindakan berpengharapan, bukan tindakan yang ikhlas tanpa berharap pamrih
tertentu.
Utilitarianisme
Utilitarianisme adalah
etika yang baik bagi semua pihak, artinya semua pihak baik yang terkait
langsung maupun tidak langsung akan menerima pengaruh yang baik.
Etika Relatifisme
Etika relatifisme
adalah etika yang dipergunakan di mana mengandung perbedaan kepentingan antara
kelompok pasrial dan kelompok universal atau global. Etika ini hanya berlaku
bagi kelompok passrial.
Konsepsi Etika
Konsep-konsep dasar
etika antara lain adalah (Bertens, 2002): (i) ilmu yang mempelajari tentang
tingkah laku manusia serta azas-azas akhlak (moral) serta kesusilaan hati
seseorang untuk berbuat baik dan juga untuk menentukan kebenaran atau kesalahan
dan tingkah Laku seseorang terhadap orang lain.
Pentingnya peranan
etika dalam organisasi tidak mungkin lagi dapat dibesar-besarkan. Organisasi
tidak mungkin berfungsi secara bertanggung jawab tanpa memiliki etika ketika
menjalankan urusan kesehariannya. Setiap organisasi, baik publik maupun swasta,
seyogianya memiliki dan menerapkan suatu tatanan perilaku yang dihormati setiap
anggotanya dalam mengelola kegiatan organisasi. Tatanan ini dimaksudkan sebagai
pedoman dan acuan utama bagi anggota organisasi dalam pengambilan keputusan
sehari-hari. Tatanan ini digunakan untuk memperjelas misi, nilai-nilai dan
prinsip-prinsip organisasi, serta mengaitkannya dengan standar perilaku
profesional.
Prinsip Etika Dalam
Bisnis Serta Etika dan Lingkungan
Prinsip Otonomi
Prinsip otonomi dalam
etika bisnis adalah bahwa perusahaan secara bebas memiliki kewenangan sesuai
dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya sesuai dengan visi dan misi
yang dipunyainya. Contoh prinsip otonomi dalam etika binis : perusahaan tidak
tergantung pada pihak lain untuk mengambil keputusan tetapi perusahaan memiliki
kekuasaan tertentu sesuai dengan misi dan visi yang diambilnya dan tidak
bertentangan dengan pihak lain.
Dalam prinsip otonomi
etika bisnis lebih diartikan sebagai kehendak dan rekayasa bertindak secara
penuh berdasar pengetahuan dan keahlian perusahaan dalam usaha untuk mencapai
prestasi-prestasi terbaik sesuai dengan misi, tujuan dan sasaran perusahaan
sebagai kelembagaan. Disamping itu, maksud dan tujuan kelembagaan ini tanpa
merugikan pihak lain atau pihak eksternal.
Prinsip Kejujuran
Prinsip kejujuran dalam
etika bisnis merupakan nilai yang paling mendasar dalam mendukung keberhasilan
kinerja perusahaan. Kegiatan bisnis akan berhasil jika dikelola dengan prinsip
kejujuran. Baik terhadap karyawan, konsumen, para pemasok dan pihak-pihak lain
yang terkait dengan kegiatan bisnis ini..
Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan yang
dipergunakan untuk mengukur bisnis menggunakan etika bisnis adalah keadilan
bagi semua pihak yang terkait memberikan kontribusi langsung atau tidak
langsung terhadap keberhasilan bisnis. Para pihak ini terklasifikasi ke
dalam stakeholder. Oleh karena itu, semua pihak ini harus mendapat akses
positif dan sesuai dengan peran yang diberikan oleh masing-masing pihak ini
pada bisnis. Semua pihak harus mendapat akses layak dari bisnis. Tolak ukur
yang dipakai menentukan atau memberikan kelayakan ini sesuai dengan
ukuran-ukuran umum yang telah diterima oleh masyarakat bisnis dan umum.
Hormat Pada Diri
Sendiri
Pinsip hormat pada diri
sendiri dalam etika bisnis merupakan prinsip tindakan yang dampaknya berpulang
kembali kepada bisnis itu sendiri. Dalam aktivitas bisnis tertentu ke
masyarakat merupakan cermin diri bisnis yang bersangkutan. Namun jika bisnis
memberikan kontribusi yang menyenangkan bagi masyarakat, tentu masyarakat
memberikan respon sama. Sebaliknya jika bisnis memberikan image yang tidak
menyenangkan maka masyarakat tentu tidak menyenangi terhadap bisnis yang
bersangkutan. Namun jika para pengelola perusahaan ingin memberikan respek
kehormatan terhadap perusahaan, maka lakukanlah respek tersebut para pihak yang
berkepentingan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Hak dan Kewajiban
Setiap karyawan yang
bekerja di sebuah perusahaan memiliki kewajiban-kewajiban sebagai berikut :
kewajiban dalam mencari mitra (rekanan) bisnis yang cocok yang bisa diajak
untuk bekerjasama, saling menguntungkan diantara kedua belah pihak dalam
pencapaian tujuan yang telah disepakati bersama demi kemajuan perusahaan,
menjunjung tinggi nilai-nilai moral yang terwujud dalam perilaku dan sikap dari
setiap karyawan terhadap mitra bisnisnya, bila tujuan dalam perusahaan ini
tidak sesuai dengan kenyataan yang ada setidaknya karyawan-karyawan tersebut
telah melaksanakan kegiatan bisnisnya dengan suatu tindakan yang baik. Lalu
bagian SDM perusahaan akan mencoba untuk menganalisis sebab timbulnya bisnis
tidak sesuai dengan tujuan perusahaan, dan menemukan dimana terjadinya letak
kesalahan serta mencari solusi yang tepat untuk menindak lanjuti kembali agar
bisnis yang dijalankan dapat meningkat secara pesat seiring perkembangan waktu.
Bukan hanya kewajiban
saja yang harus dijalankan, hak etika bisnispun juga sangat diperlukan,
diantaranya : Hak untuk mendapatkan mitra (kolega) bisnis antar perusahan, hak
untuk mendapatkan perlindungan bisnis, hak untuk memperoleh keuntungan bisnis,
dan hak untuk memperoleh rasa aman dalam berbisnis. Selain itu dalam berbisnis
setiap karyawan dalam suatu perusahaan juga dapat mementingkan hal-hal yang
lebih utama, seperti : kepercayaan, keterbukaan, kejujuran, keberanian,
keramahan, dan sifat pekerja keras agar terjalinnya bisnis yang saling
menguntungkan diantara kedua belah pihak bisnis tersebut.
Teori Etika Lingkungan
Ekosentrisme
Merupakan kelanjutan
dari teori etika lingkungan biosentrisme. Oleh karenanya teori ini sering
disamakan begitu saja karena terdapat banyak kesamaan. Yaitu pada penekanannya
atas pendobrakan cara pandang antroposentrisme yang membatasi keberlakuan etika
hanya pada komunitas manusia. Keduanya memperluas keberlakuan etika
untukmencakup komunitas yang lebih luas.
Antroposentrisme
Antroposentrisme adalah
teori etika lingkungan yang memandang manusia sebagai pusat dari sistem alam
semesta. Manusia dan kepentingannya dianggap yang paling menentukan dalam
tatanan ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam kaitan dengan alam,
baik secara langsung atau tidak langung. Nilai tertinggi adalah manusia dan
kepentingannya. Hanya manusia yang mempunyai nilai dan mendapat perhatian.
Biosentrisme
Pada biosentrisme,
konsep etika dibatasi pada komunitas yang hidup (biosentrism), seperti tumbuhan
dan hewan. Sedang pada ekosentrisme, pemakaian etika diperluas untuk mencakup
komunitas ekosistem seluruhnya (ekosentrism). Etika lingkungan Biosentrisme
adalah etika lingkungan yang lebih menekankan kehidupan sebagai standar moral
Sehingga bukan hanya manusia dan binatang saja yang harus dihargai secara moral
tetapi juga tumbuhan. Menurut Paul Taylor, karenanya tumbuhan dan binatang
secara moral dapat dirugikan dan atau diuntungkan dalam proses perjuangan untuk
hidup mereka sendiri, seperti bertumbuh dan bereproduksi.
Prinsip Etika Di
Lingkungan Hidup
Keraf (2005 : 143-159)
memberikan minimal ada sembilan prinsip dalam etika lingkungan hidup.
1.
Sikap hormat terhadap alam atau respect for nature alam mempunyai hak untuk
dihormati, tidak saja karena kehidupan manusia tergantung pada alam, tetapi
terutama karena kenyataan ontologis bahwa manusia adalah bagian integral dari
alam.
2.
Prinsip tanggung jawab atau moral responsibility for nature prinsip tanggung
jawab bersama ini, setiap orang dituntut dan terpanggil untuk bertanggung jawab
memelihara alam semesta ini sebagai milik bersama dengan cara memiliki yang
tinggi seakan milik pribadinya
3.
Solidaritas kosmis atau cosmic solidarity solidaritas kosmis mendorong manusia
untuk menyelamatkan lingkungan, untuk menyelamatkan semua kehidupan di alam.
4.
Prinsip kasih sayang dan kepedulian terhadap alam atau caring for nature
Prinsip kasih sayang dan kepedulian terhadap alam merupakan prinsip moral, yang artinya tanpa mengharapkan balasan
Prinsip kasih sayang dan kepedulian terhadap alam merupakan prinsip moral, yang artinya tanpa mengharapkan balasan
5.
Prinsip tidak merugikan atau no harm merupakan prinsip tidak merugikan alam
secara tidak perlu,. tidak perlu melakukan tindakan yang merugikan atau
mengancam eksistensi makhluk hidup lainnya.
6.
Prinsip hidup sederhana dan selaras dengan alam prinsip ini menekankan pada
nilai, kualitas, cara hidup, dan bukan kekayaan, sarana, standart material.
7.
Prinsip keadilan prinsip keadilan lebih diekankan pada bagaimana manusia harus
berperilaku satu terhadap yang lain dalam keterkaitan dengan alam semesta dan
bagaimana sistem sosial harus diatur.
8.
Prinsip demokrasi alam semesta sangat beraneka ragam. demokrasi memberi tempas
yang seluas – luasnya bagi perbedaan, keanekaragaman, dan pluralitaas. oleh
karena itu orang yang peduli terhadap lingkungan adalah orang yang demokratis.
9.
Prinsip integritas moral prinsip ini menuntut pejabat publik agar mempunyai
sikap dan perilaku terhormat serta memegang teguh prinsip – prinsip moral yang
mengamankan kepentingan publik.
The best slots for beginners at the casino | Dr.MCD
ReplyDeleteIf you want to 포항 출장안마 discover a new slot machine, check out this review. 군포 출장마사지 For 수원 출장안마 beginners, slot machines are something they 하남 출장마사지 can get their 용인 출장샵 start.